Sabtu, 18 Januari 2014

Dampak Sosial Interaksi Manusia & Internet Dilihat Dari Berbagai Tinjauan Bidang Psikologi

Menurut ilmu psikologi yang terdiri dari berbagai macam bidang studinya, misalnya psikologi sosial, interaksi manusia dan internet memberikan dampak sosial yang positif maupun negatif. Salah satu dampak sosial yang paling menonjol seperti terjalinnya keakraban dan keintiman yang lebih intens yang terjadi pada para pengguna media sosial. Hal ini karena dalam media sosial, seseorang lebih bebas berekspresi dan berinteraksi dengan siapa saja kapan pun dan dimana pun asalkan ada akses internet. Berbeda dengan komunikasi secara tatap muka yang interaksinya dibatasi oleh jarak, biaya dan tenaga yang terkadang lebih besar dibandingkan komunikasi secara virtual. Lebih lanjut, psikologi sosial menyoroti dampak negatifnya seputar kasus-kasus agresi sosial seperti cyber bullying, kasus-kasus prostitusi online dan perjudian online yang bisa menurunkan moral bangsa karena kemudahannya dalam mengaksesnya.

Mengenai dampak internet sebagai alat explorasi diri, para Psikolog memandang hal tersebut tergantung dari pribadi si penggunanya. Tentu internet akan bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya menjadi penyakit jika membuat kacau kehidupan orang tersebut. Pengaruh buruk akan terjadi jika internet digunakan sebagai sarana untuk mengisolasi diri. Banyak orang tidak sadar bahwa lama-kelamaan ia menutup diri terhadap komunikasi sosial entah karena keasikan ngebrowse atau karena internet dipakai sebagai pelarian dari masalah-masalah yang berhubungan dengan kepribadiannya. Hal itu dapat terjadi karena ada individu yang menampilkan kepribadian yang berbeda pada saat online dengan offline.

Michelle Weil, seorang Psikolog dan pengarang buku terkenal, memberikan contoh konkrit tentang seorang gadis yang dijauhi oleh teman-temannya lalu kemudian menghabiskan waktu untuk mojok berchatting ria dengan menampilkan karakter yang sangat kontradiktif dengan karakter aslinya. Akibatnya, lama kelamaan ia semakin jauh dengan kenyataaan sosial yang ada, bahkan tidak bisa menerima diri apa adanya. Menurut pakar psikoanalisa terkenal seperti Erich Fromm, kondisi demikian dinamakan neurosis. Kondisi neurosis yang berkepanjangan akan mengakibatkan gangguan jiwa yang serius. Michelle lebih lanjut menambahkan, bahaya latennya adalah terbentuknya kepribadian online yang berbeda dengan yang asli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar