Kata
organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu
lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit,
perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua
berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana
kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar
tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya.
Istilah
pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara
manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber
daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana
organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan
didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi
anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan
antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4. Cara
dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan
tugas tersebut.
Pengorganisasian
(organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh
anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di
antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat
didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas,
dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh
hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan
sebagai berikut:
1. Menegetahui
dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
2. Deskripsi
pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3. Klasifikasi
aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4. Memberikan
rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan
prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau
kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5. Penunjukkan
sumberdaya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6. Mendelegasikan
otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.
Prinsip
Pengorganisasian
Prinsip
adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu
petunjuk kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun tidak
mutlak. Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil
yang sama akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi
manajemen, prinsip adalah fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi
spesifik dan kondisi yang berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu
dalam pengertian dan aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar cermat
dan bijak.
Prinsip-prinsip
organisasi adalah :
1. Organisasi
dan tujuan
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2. Esensi
organisasi
Tanggung
jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat
individual. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang
kepada
oranglain. Individu yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang
juga bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus
menerima dan memegang tanggung jawab.
3. Tanggung
jawab dan otoritas
Otoritas
harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung
jawab harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan
guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4. Spesialisasi
untuk efisiensi
Organisasi
yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan
spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5. Rentang
kendali
Rentang
kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab.
Prinsip ini menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan
yang dapat dikelola ileh seorang manajer.
Selain
prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang
dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan
pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5
prinsip structural yang dimaksud sebagai berikut :
1. Prinsip
pembagian kerja
2. Prinsip
satu arah
3. Prinsip
sentralisasi
4. Prinsip
otoritas dan tanggung jawab
5. Prinsip
rantai komando
Proses
Pengorganisasian
Menurut
Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri
dari lima langkah:
- Merinci seluruh pekerjaan yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
- Membagi beban kerja ke dalam
kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh
seseorang atau oleh sekelompok orang.
- Mengkombinasi pekerjaan anggota
perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
- Penetapan mekanisme untuk
mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang
harmonis
- Memantau efektivitas organisasi dan
mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau
meningkatkan efektivitas.
Menurut
T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga
langkah prosedur sebagai berikut:
- Pemerincian seluruh kegiatan yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Pembagian beban pekerjaan total
menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu
orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak
terlalu ringan.
- Pengadaan dan pengembangan suatu
mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi
menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
Struktur
Organisasi
Stoner
dan Wankell (1986:243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan
hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan
(Organizational structure can defined as the arrangement and interrelationship
of the component parts and positions of a company). Struktur organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola.
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi.
Faktor-faktor
utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:
- Strategi organisasi untuk mencapai
tujuannya.
- Teknologi yang digunakan
- Anggota dan orang-orang yang
terlibat dalam organisasi
- Ukuran organisasi
Sedangkan
unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
- Spesialisasi kegiatan berkenaan
dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi.
- Standarisasi kegiatan yang
digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang
direncanakan
- Koordinasi kegiatan yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
- Sentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan
- Ukuran satuan kerja menunjukkan
jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bagan
organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau
posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan
organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi:
- Pembagian kerja.
- Manajer dan bawahan atau rantai
perintah.
- Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
- Pengelompokkan segmen-segmen
pekerjaan
- Tingkatan manajemen
DAFTAR
PUSTAKA
Handoko,
T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Siswanto,
H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.