Senin, 12 Oktober 2015

#SIP Arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia

pengertian Arsitektur komputer, adalah mempelajari atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programer dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program, contoh : set instruksi, jumlah bit yang digunakan untuk mempresentasikan bermacam-macam jenis data (misalnya bilangan, karakter), aritmetika yang digunakan, teknik pengamatan, mekanisme. Arsitektur computer dapat bertahan bertahun-tahun tapi organisasi computer dapat berubah sesuai dengan perkembangan teknologi.

Struktur kognisi manusia adalah sebagai suatu system yang mengubah informasi masuk ke dalamnya sehingga diperoleh pengertian tentang informasi tersebut. Hal yang dianggap rumit adalah seperangkat proses mental atau dapat dikatakan bahwa keberhasilan seseorang memperoleh pengertian tentang suatu yang dipelajari tergantung dari seberapa jauh dan seberapa dalam dia mengelola informasi tersebut.
Struktur kognisi terdiri dari 2 kata, yaitu struktur dan kognisi. Menurut Piaget, struktur disebut juga scheme (schemata atau schemas). Kognisi adalah proses yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.
Neisser mengatakan kognisi adalah keseluruhan proses yang dimulai dengan proses pengubahan stimulus sensorik yang diubah, dikurangi, dimaknai, disimpan dan kemudian digunakan kembali.
Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir bagian-bagian tubuh manusia yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.
Kaitan antara struktur manusia dan arsitektur komputer, dimana struktur manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian -bagian tubuh manusia yg menjadikan suatu sistem yang kompleks. Sedangkan, Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll).
Untuk menjelaskan dan memahami kaitan anatara struktur kognitif manusia dan arsitektur computer, dimana dapat disimpulkan perbedaan antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer adalah struktur kognitif manusia itu proses berpikir yang terjadi pada diri manusia, sehingga memiliki kontrol terhadap proses berpikirnya sendiri. Sedangkan arsitektur komputer yang menciptakan adalah manusia, manusia yang membuat program, manusia yang membuat pola dari sistem komputer itu, sehingga yang memiliki peran utama dari semuanya adalah manusia itu sendiri, dan jika disatukan, maka akan menimbulkan suatu hubungan timbal balik yang sangat menguntungkan bagi manusia.
Kelebihan dan kelemahan Arsitektur Komputer :
 
Kelebihannya :
1.      Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
2.      Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
3.      Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
4.      Menggunakan teknologi time sharring
5.      Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
Kekurangan :
1.      Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
2.      Harganya sangat mahal
3.      Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
4.      Kerjanya sangat lama
5.      Membutuhkan daya listrik yang sangat besar
Kelebihan dan kelemahan Struktur Kognisi :
 
Kelebihan :
1.      Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
2.      Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
3.      Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
Kekurangan :
1.      Membutuhkan waktu yang cukup lama.
2.  Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka

DAFTAR PUSTAKA



Solso, R., Maclin, O.H., Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Rabu, 12 November 2014

Paper pengorganisasian

Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1.      Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2.      Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.      Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4.      Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut:
1.      Menegetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
2.      Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3.      Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4.      Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5.      Penunjukkan sumberdaya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6.      Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.

Prinsip Pengorganisasian
Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun tidak mutlak. Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil yang sama akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi manajemen, prinsip adalah fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi spesifik dan kondisi yang berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu dalam pengertian dan aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar cermat dan bijak.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1.      Organisasi dan tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2.      Esensi organisasi
Tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang
kepada oranglain. Individu yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang juga bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima dan memegang tanggung jawab.
3.      Tanggung jawab dan otoritas
Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4.      Spesialisasi untuk efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.      Rentang kendali
Rentang kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat dikelola ileh seorang manajer.
Selain prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5 prinsip structural yang dimaksud sebagai berikut :
1.      Prinsip pembagian kerja
2.      Prinsip satu arah
3.      Prinsip sentralisasi
4.      Prinsip otoritas dan tanggung jawab
5.      Prinsip rantai komando
 Proses Pengorganisasian
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah:
  1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
  2. Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
  3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
  4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis
  5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur sebagai berikut:
  1. Pemerincian seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
  2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak terlalu ringan.
  3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
Struktur Organisasi
Stoner dan Wankell (1986:243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan (Organizational structure can defined as the arrangement and interrelationship of the component parts and positions of a company). Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:
  1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
  2. Teknologi yang digunakan
  3. Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
  4. Ukuran organisasi
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
  1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi.
  2. Standarisasi kegiatan yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan
  3. Koordinasi kegiatan yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
  4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
  5. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi:
  1. Pembagian kerja.
  2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah.
  3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
  4. Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
  5. Tingkatan manajemen


DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Rabu, 08 Oktober 2014

PERENCANAAN BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS 5W+1H


WHAT:
Bisnis yang saya ingin coba bangun ialah bisnis clothing line dengan menggunakan brand nama singkatan sahabat-sahabat saya D.W.A.N.S . Nantinya saya akan menjual pakaian dan juga aksesoris khususnya untuk para wanita. Saya akan menjual kaos kaos casual untuk para wanita yang menyukai gaya casual dengan bahan material yang baik dan juga nyaman digunakan oleh para wanita.
WHY:
Alasan saya memilih bisnis clothing line itupun sendiri dikarenakan semakin maraknya trend-trend di dunia fashion dikalangan wanita khususnya wanita remaja. Banyak wanita remaja masa kini yang sangat menyukai pakaian dengan brand-brand ternama. Maka demikian, saya ingin membangun bisnis clothing line yang lumayan menjanjikan untuk beberapa tahun kedepan ini.
WHO:
Bisnis ini nantinya saya akan bangun dengan sahabat-sahabat saya yang memiliki passion didunia fashion juga dan ingin mempunyai brand clothing line itu sendiri.
WHERE:
Pertama-tama saya akan membuka clothing line tersebut bersama sahabat sahabat saya secara online. Karena bisnis ini dibangun dari awal dengan modal yang tidak terlalu besar maka saya dan para sahabat saya ingin merintihnya melalui online dan dipasarkan melalui internet baik melalui instagram, facebook, twitter, dan media social lainnya.
WHEN:
Bisnis ini akan saya jalankan bersama sahabat-sahabat saya kira-kira setelah kami semua telah selesai menyusun skripsi sembari menunggu sidang kelulusan.
HOW:
Cara saya dan sahabat-sahabat saya untuk menjalankan bisnis clothing line tersebut adalah dengan cara satu persatu sahabat saya memperkenalkan brand D.W.A.N.S itu sendiri kepada masyarakat dan teman-teman sekitar dan menceritakan kelebihan brand kami ketimbang dengan brand lain. Kemudian, bila sudah mulai cukup terkenal brand kami tersebut mulai kami produksi dan siap dipasrkan untuk menjadi clothing line besar yang siap bersaing di industri fashion lainnya.
 

Selasa, 30 September 2014

Analisis perusahaan

Sejarah

Martha Tilaar Group dipelopori oleh DR. (H.C.) Martha Tilaar pada tahun 1970 dengan membuka sebuah salon kecantikan Martha di kediaman orangtuanya, Yakob Handana, di Jalan Kusuma Atmaja No.47 Menteng, Jakarta Pusat.
Berikut perkembangan Martha Tilaar Group dari masa ke masa:
  • Tahun 1970. DR. Martha Tilaar memulai usahanya di garasi kediaman orangtuanya, Yakob Handana, di Menteng, Jakarta Pusat.
  • Tahun 1972. Pembukaan salon kecantikan kedua DR. Martha Tilaar, yaitu Martha Griya Salon di Menteng. Di salon inilah, untuk pertama kalinya perawatan kecantikan tradisional berbasis tanaman herbal dan bisnis kecantikan dimulai.
  • Tahun 1977. PT Martina Berto didirikan oleh DR. Martha Tilaar bersama mitra usaha yaitu Bernard Pranata (almarhum) dan Theresia Harsini Setiady.
  • Tahun 1977. Bekerjasama dengan Theresia Harsini Setiady yang merupakan pendiri Kalbe Group, PT Martina Berto meluncurkan brand Sariayu sebagai produk kecantikan dan jamu modern.
  • Tahun 1981. PT Martina Berto mendirikan pabriknya sendiri di kawasan industri Pulogadung.
  • Tahun 1983. PT Martina Berto kembali mendirikan pabrik keduanya di Pulogadung.
  • Tahun 1983. Di tahun yang sama, PT SAI Indonesia yang sebelumnya adalah PT Sari Ayu Indonesia didirikan untuk mendukung PT Martina Berto dalam mendistribusikan produk-produk kosmetiknya.
  • Tahun 1988-1990. PT Martina Berto melahirkan merek-merek kosmetika baru seperti Cempaka, Jamu Martina, Pesona, Biokos Martha Tilaar, Caring Colours Martha Tilaar, dan Belia Martha Tilaar.
  • Tahun 1993-1995. Terjadi proses akuisisi oleh sejumlah perusahaan ke dalam PT Martina Berto.
  • Tahun 1996. PT Martina Berto menjadi pabrik kosmetika pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat mutu ISO 9001.
  • Tahun 1999. PT Martina Berto membeli saham Kalbe Group, dan sejak saat itu Kalbe Group sepenuhnya berada di bawah manajemen Martha Tilaar Group.
  • Tahun 2000. PT Martina Berto mendapatkan sertifikat ISO 14001.
  • Tahun 2001-2009. PT Martina Berto menambahkan merek-merek baru di segmen pasar berbeda, yaitu Professional Artist Cosmetics (PAC), Dewi Sri Spa, Jamu Garden dan sebagainya.
  • Tahun 2010. Martha Tilaar Group memasuki usia 40 tahun.
  • Tahun 2011. PT Martina Berto menjadi PT Martina Berto Tbk.
  • Tahun 2011. Martha Tilaar Group terpilih menjadi salah satu dari 55 perusahaan dunia yang menjadi anggota Global Conpact Lead PBB di Davos, Switzerland.
  • Tahun 2012. PT Martina Berto Tbk menerima penghargaan sebagai Pioneer in Technology dari Kementrian Industri, yang diserahkan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
  • Tahun 2012. PT Martina Berto Tbk mendapat penghargaan dalam Asia Responsible Entrepreneurship Awards 2012 untuk kategori Green Leadership.
Kini, Martha Tilaar Group terdiri atas PT Martina Berto TbkPT Cedefindo (strategi pemasaran dan produksi), PT SAI Indonesia(distributor produk-produk Martha Tilaar Group), PT Martha Beauty Gallery (pelayanan konsultasi dan pendidikan kecantikan, seperti Puspita Martha School of Beauty), Martha Tilaar SpaCipta BusanaArt and Beauty Martha TilaarPT Cantika Puspa Pesona (manajemen waralaba domestik dan internasional untuk Martha Tilaar Salon Day Spa, Easter Garden Spa Martha Tilaar), PT Creative Style (perusahaan agensi periklanan), PT Kreasi Boga (agensi tenaga kerja), dan PT Mahligai Citra Bangsa (jasa wedding organizer dan produksi majalah).

Visi & Misi perusahaan
Visi : Menjadi perusahaan kosmetik dunia terdepan dengan nuansa ketimuran dan alami yang memanfaatkan penelitian, pengembangan riset dan teknologi modern untuk memberikan nilai tambah pada konsumen.
Misi : Mengoperasikan sebuah perusahaan kelas dunia dalam bidang kosmetik dan industri terkait berdasarkan inovasi, yang akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan sumber daya manusia dengan konsep bisnis dan manajemen modern yang sesuai untuk orang-orang Asia.

Pilar
Terinspirasi oleh nilai dan budaya Timur, Founder dan Chairwoman Martha Tilaar Group, DR. (H.C.) Martha Tilaar, selalu memiliki semangat untuk terus menggali kekayaan alam dan budaya Indonesia untuk mempercantik wanita Indonesia dan dunia. Semangat tersebut dituangkan dalam 4 Pilar Martha Tilaar Group yang menjadi landasan dalam setiap kegiatan grup perusahaan dan setiap unit bisnis yang dijalankan Martha Tilaar Group.
4        pilar tersebut terdiri dari:

1.       Beauty culture : Martha Tilaar Group begitu peduli pada kelestarian budaya Indonesia, dan kepedulian ini diwujudkan lewat penciptaan rangkaian warna tata rias Trend Warna Sariayu setiap tahun. Sejak tahun 1987, Trend Warna Sariayu telah menjadi barometer dan kiblat tata rias wanita Indonesia.  Selain dengan hadirnya Trend Warna Sariayu, peran serta dan dukungan Martha Tilaar Group dalam industri kreatif dan budaya Indonesia, salah satunya seperti yang terlihat pada ajang Jember Fashion Carnaval (JFC) dan penggunaan konsep SPA Indonesia sebagai sarana melepas lelah serta menyegarkan pikiran dan tubuh, menjadi wujud penerapan Beauty Culture.
2.      Beauty education : Martha Tilaar Group yakin, berbagi ilmu pada masyarakat yang tertarik pada dunia kecantikan menjadi salah satu upaya mempercantik wanita Indonesia dan dunia. Karena itu, Martha Tilaar Group terus berbagi pendidikan kecantikan dengan mendirikan lembaga belajar, mengadakan beauty class, hingga bekerjasama dengan instansi pendidikan dan pemerintah dalam memperluas wawasan masyarakat, khususnya wanita Indonesia, mengenai kecantikan alami. Puspita Martha International Beauty School, diharapkan tidak hanya dapat menciptakan tenaga terampil profesional yang mampu menghasilkan pekerjaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.Beauty Class yang meliputi langkah demi langkah tata rias yang baik dan benar, motivasi, kepribadian, tata busana, serta jiwaenterepreneurship. Martha Tilaar Group juga bekerjasama dengan Universitas Indonesia mendirikan Magister S2 Herbal UI agar Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam terbesar kedua setelah Brazil memiliki industri herbal yang maju dan menghasilkan devisa negara. Dan sejak tahun 2007 menyelenggarakan Martha Tilaar Innovatin Center (MTIC) Award yang bekerjasama dengan Kementrian Riset dan Teknologi dan didukung oleh Sariayu, yaitu sebuah penghargaan bagi kegiatan penelitian dan karya tulis mengenai riset berbahan alam yang bermanfaat bagi dunia kecantikan dan kesehatan, yang tetap memperhatikan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
3.      Beauty green : Kecantikan sejati terpancar dari dalam hati. Dan salah satu wujud hati yang cantik adalah hati yang memiliki kepedulian pada lingkungan sekitar. Meyakini hal tersebut, Martha Tilaar Group pun berkomitmen untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan hijau untuk kehidupan yang lebih baik denngan membangun Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) pada tahun 1997.
KaDO merupakan sebuah lahan konservasi bagi tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (TOKA) khas Indonesia yang dibangun di atas lahan hijau seluas 10 hektar di tengah kawasan industri Cikarang. Langkah visioner DR. (H.C.) Martha Tilaar terhadap lingkungan ini mendapat perhatian dari PBB dan mendapatkan pernghargaan dari United Nation Global Compact. Tidak hanya menjadi tempat wisata yang dapat dikunjungi masyarakat, KaDO juga memberikan Pelatihan Petani Organik Seluruh Indonesia dari seluruh provinsi Indonesia dan membekali petani dengan pendidikan dan praktek langsung mengenai organic farming, mulai dari pengolahan tanah, pembibitan, panen, hingga produksi dan pendistribusiannya.
Martha Tilaar Group juga mengimplementasikan Green Science. Green Science merupakan sebuah konsep dari produk Sariayu Putih Langsat yang mencakup 4 hal, yang memperhatikan kelestarian lingkungan, yaitu Green Resources (penggunaan bahan dasar alami), Green Development (proses pengembangan ramah lingkungan), Green Process ( proses produksi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan), dan Green Output (hasil produk yang aman dan ramah lingkungan).
Martha Tilaar Group juga berkomitmen mengajak masyarakat untuk turut melakukan Pelestarian Bumi Bersama WWF Indonesia, di mana untuk setiap pembelian produk Sariayu Trend Warna, konsumen turut berkontribusi dalam pelestarian alam Indonesia.

4.      Empowering woman : Martha Tilaar Group memiliki program pemberdayaan wanita lewat beragam dukungan dan pelatihan, diantaranya melalui program Jamu Gendong yang memberi pelatihan bagi para wanita yang berprofesi sebagai penjual jamu gendong, programWanita Terampil Mandiri yang memberi pelatihan bagi para wanita di daerah pasca bencana, program Miss Indonesia yang merupakan ajang pencarian role model bagi generasi muda yang cantik, cerdas, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta program Balisari Spa Training Center yang merupakan pusat pelatihan terapis spa profesional di kawasan Kuta, Bali, yang bertujuan memberdayakan wanita muda agar terhindar dari women trafficking yang banyak terjadi di daerah miskin dan tertinggal.

Untuk menganalisis kondisi atau keadaan manajemen PT Martha tilaar group sekarang ini maka digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (weakness) suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-ancaman (threat) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.

Berikut ini adalah Analisis SWOT PT Martha tilaar group :
·         Strength
1)      Brand image yang terkenal
2)      Kualitas produknya sudah teruji dengan baik
3)      Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi produk yang luas
4)      Saluran distribusi yang baik.

·         Weakness
1)      Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-ubah
2)      Sistem informasi  korporasi yang belum sepenuhnya terintregrasi
3)      Transparansi perusahaan kepada publik yang masih belum terbuka
4)      Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa


·         Opportunities
1)      Perluasan pangsa pasar ke luar negri
2)      Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik
3)      Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
4)      Perubahan perilaku yang lebih emosional dari konsumen

·         Threats
1)      Ancaman persaingan produk sejenis
2)      Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan lemah
3)      Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer, jaringan dan transaksi
4)      Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari need-based ke expectation-based.


Referensi :      http://www.marthatilaargroup.com/
                        http://tugas-berle.blogspot.com/
                        http://thesis.binus.ac.id/