Minggu, 18 November 2012

Resensi novel

PERAHU KERTAS

Dewi Lestari | Bentang Pustaka | 2009

Pengantar: Satukan Mimpi lewat Dongeng
Tak satu pun di antara kita bisa mengatur apa yang akan terjadi nanti, hari ini, atau besok. Termasuk pertemuan kecil antara Kugy dan Keenan. Dua manusia beda karakter itu tak menyadari, banyak hal-hal ajaib menanti setelah pertemuan tersebut.

Diceritakan, Kugy adalah gadis mungil yang hobi berkhayal. Dia sangat suka menuliskan dongeng ciptaannya yang bagi orang lain merupakan hobi tak lazim. Belum lagi kegemarannya menulis surat kepada Dewa Neptunus. Surat tersebut dilipat menjadi perahu kertas dan dihanyutkan di sungai atau laut. Kugy menganggap dirinya seorang agen Neptunus.

Sedangkan Keenan digambarkan sebagai sosok yang cerdas. Kesukaannya di bidang melukis tidak mendapat restu dari ayahnya. Dia justru diarahkan ke bidang bisnis untuk meneruskan perusahaan ayahnya. Berdua, Kugy dan Keenan menjalin persahabatan. Mereka berbagi mimpi dan saling mendukung. Acara nonton bareng atau makan sepulang kuliah jadi rutinitas wajib bersama dua sahabat mereka, Noni dan Eko. Perasaan berbeda mulai muncul di antara Keenan dan Kugy. Namun, mereka berdua memilih menyimpan perasaan tersebut. Apalagi, saat itu Kugy sudah punya pacar.

Konflik mulai muncul di sini. Karena kesalahpahaman, persahabatan Noni dengan Kugy nyaris dikorbankan. Selain itu, ada saja hal-hal yang menghalangi perasaan Keenan dan Kugy. Keduanya harus terpisah beberapa waktu.

Ikuti Jejak si Agen Neptunus Meraih Kebahagiaan
Yakin dengan Kata Hati

Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.

Bait tersebut adalah potongan puisi Kugy untuk Keenan di salah satu bagian Perahu Kertas. Rasanya, memang tidak ada yang salah dengan usaha menggapai mimpi. Para bookaholic sepakat bahwa hidup berasal dari mimpi.

Wildan Bagus Aditya, Merlin Dwi Yunaniar, Anisah Fathinah, Gadhis Richi Andita, dan Yanuar Satria Putra kagum dengan jalan yang berani diambil Kugy serta Keenan untuk mempertahankan impian mereka.

Cerita yang dimulai dengan pertemuan Kugy dan Keenan tersebut membuat para bookaholic ikut tersenyum dalam diskusi sore itu. “Salut sama Kugy. Sebagai cewek, dia sama sekali nggak jaim. Bener-bener tipikal cewek yang unik. Berantakan, tapi cantik,” ujar Adit, sapaan akrab Aditya, membuka percakapan.

Ucapan Adit tersebut langsung mendapat respons dari Merlin Dwi Yunaniar atau yang akrab disapa Merlin. “Menurut aku, Kugy sama Keenan sama-sama unik. Bayangin aja, kok bisa gitu ya. Keenan klop sama Kugy yang ngaku-ngaku bahwa dia adalah agen Neptunus. Hehehe,” ujar Merlin sembari membayangkan wujud tokoh Keenan dalam dunia nyata.

Jalan cerita novel ini, menurut Gadis (panggilan Richi Gadis Andita) selalu menarik. Setelah membaca, rasanya enggan untuk meletakkan Perahu Kertas. Pengin langsung dibaca sampai habis. “Komplet soalnya. Kami bisa tertawa ngikutin kekocakan si Kugy. Kami bisa ikut terharu waktu Kugy dan Keenan harus merelakan impian mereka. Rasanya pasti sedih banget, tuh,” kata Gadis.

Anisah mengungkapkan, perasaan sebel juga ikut muncul gara-gara ulah Wanda yang sengaja membohongi Keenan demi bisa bersama Keenan. Wanda terkesan menghalalkan segala cara. “Aduh, jangan sampai jadi orang kayak Wanda,” tukas Anisah sebal. Teman-teman yang lain juga setuju dengan Anisah. “Tapi, kadang-kadang kan, kalau sudah masalah perasaan, logika bisa terabaikan,” ujar Anisah.

Ada banyak pelajaran yang bisa diambil bookaholic dari Perahu Kertas. Semangat, perjuangan, dan kerja keras adalah hal yang tak terlewatkan. Lembar demi lembar novel ini membuat bookaholic terhanyut dengan kisah cinta Kugy dan Keenan.

“Sayang, ending-nya kok kurang nendang ya? Gampang ketebak gimana akhir ceritanya,” ujar Yanuar. “Aku kira, bakal ada sesuatu yang beda atau kejutan,” lanjutnya.

Adit sepakat dengan Yanuar. Menurut dia, dia sudah bisa menebak kisah Kugy dan Keenan bakal berakhir happy ending. “Nggak apa-apa happy ending, tapi jalan yang mereka lalui kan nggak gampang. Prosesnya itu lho yang bisa mengocok emosi kita,” ucap Adit.

Merlin, Gadis, dan Anisah mengangguk penuh semangat. “Itu namanya jodoh nggak lari kemana. Kayak salah satu quote-nya, jalan kita berputar, tapi suatu hari kita jadi diri sendiri. Tergapai deh semua cita-cita mereka,” papar Merlin.

Setelah membaca Perahu Kertas, bookaholic jadi terinspirasi. Mereka bertekad kuat meraih impian masing-masing. “Intinya, nggak boleh menyerah,” seru mereka.

sinopsis

Catatan si Boy II

Priska (Vena Melinda) dan Vera (Meriam Bellina) sahabat ketika mereka sama-sama kuliah di Los Angeles. Priska adalah saudara Emon (Didi Petet). Ketika Vera dan Priska kembali ke Indonesia, mereka langsung berpisah. Vera tetap di Jakarta, sementara Priska tinggal di Bandung. Emon memperkenalkan Priska pada Boy (Onky Alexander). Priska tertarik dengan penampilan dan kebaikan Boy. Boy hanya menganggap Priska sebagai seorang wanita yang cantik dan simpatik. Kebaikan Boy ditunjukkan ketika Boy bersedia mengantar Priska ke Bandung. Suatu hari Boy bertemu dengan Vera dan sejak saat itu mereka kembali saling tertarik dan bercinta.
Ketika pembukaan rally berlangsung dimana Boy serta Emon ikut dalam pertandingan tersebut, Vera dan Priska bertemu. Priska ingin menyaksikan saudaranya Emon serta Boy bertanding, sementara Boy kaget melihat keakraban Vera dan Priska. Di tempat itulah Vera menyatakan pada Priska bahwa ia mencintai Boy. Priska bias menyembunyikan perasaannya ketika Vera mengatakan, memang sejak lama mereka saling jatuh cinta. Boy menemui Priska mengatakan keterus-terangannya bahwa ia dan Vera sudah saling bercinta. Priska kecewa, karena Priska juga menginginkan Boy mencintai dirinya.
Ketika Boy mengantarkan Priska ke rumah Emon, saat itulah Vera muncul, konflik terjadi, Vera menyangka By dan Priska pacaran. Dugaan ini diperkuat dengan intrik-nya Ocha, Vera ingin menemui Boy tapi Boy sudah pergi ke Bandung, dan betul, Boy sedang berdansa dengan Priska di Discotique Bandung. Sebenarnya Boy ke Bandung menemui Priska Cuma minta tolong pada Priska menjelaskan sebenarnya hubungan mereka. Jangan sampai Vera salah paham atas kebaikan Boy pada Priska. Priska akhirnya menemui Vera yang selama ini sulit untuk ditemui. Priska menjelaskan hubungan Boy dengan dirinya, sebenarnya cuman teman biasa. Priska juga mengatakan, bahwa Boy adalah lelaki yang baik yang pernah ia kenal. Vera sadar dan kembali pada Boy sambil minta maaf. Hubungan mereka jadi intim kembali.

Cerpen

Sepasang Mata Malaikat

LELAKI itu berdiri di dekat jendela. Temaram lampu kamar, membingkai bayangannya seperti setengah memanjang. Sesaat, aku hanya menangkap nuansa kesedihan di wajahnya. Wajah yang menyiratkan selaksa kepucatan yang membentang seperti iring-iringan awan melingkupi langit. Dia lebih banyak diam, mendengarkan dengan syahdu suara seseorang di seberang. Aku tahu, dia sedang mengangkat telepon istrinya. Tetapi, aku tak mendengar dengan jelas: suaranya pelan setengah berbisik, seperti dengung serangga. Sesekali, ia mengangguk-angguk.
Aku masih meringkuk dibalut selimut. Tapi tiba-tiba, kulihat segumpal warna serupa sisa badai yang menggumpal di sudut matanya. Mata yang membuatku bergidik menatapnya lebih lama. Tak sampai semenit, dia mematikan handphone, kemudian berjalan ke arahku.
”Aku harus pulang,” suaranya datar tidak terlalu mengejutkanku. Seperti hari-hari yang lain, dia tidak selalu mengungkapkan satu alasan pun sebelum pergi dari rumahku.
”Apakah istrimu tahu kalau malam ini kau di rumahku?”
Dia menggeleng. Sorot matanya kelabu dan ganjil serasa meninggalkan bekas luka pedih bagai timbunan kardus kumal yang teronggok di tempat sampah. Lama, kami bersitatap pandang. Matanya mendidih, serupa air yang dijerang di atas tungku. Aku ingin bertanya…, tetapi genangan hitam di sudut matanya itu membuatku beringsut. Dan, malam itu, dia benar-benar seperti orang asing yang baru kukenal.
Dia buru-buru berpakaian. Aku hanya menatapnya dengan diam, bahkan ketika ia pergi dengan tergesa dan meninggalkanku yang masih meringkuk setengah telanjang dalam balutan selimut.
***
IA tidak tahu, betapa aku bergidik takut tatkala istriku meneleponku. Meski itu bukan kali pertama istriku tiba-tiba meneleponku saat aku tidur di rumahnya, tetapi malam itu aku serasa digulung ombak berlipat-lipat: hanyut dalam gelombang yang hampir menenggelamkanku. Setelah aku mengangkat telepon, istriku langsung menangis tersedu. Tangisnya pecah, membuat telingaku serasa basah. Kutunggu lama, hingga tangisnya reda. Hening sejenak, sebelum kemudian istriku memintaku pulang. Anakku sakit.
Kabar itu, sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Tapi, aku merasakan tiba-tiba menggigil. Tangis istriku bagai gerimis yang turun seketika meninggalkan kepekatan yang membentang di cakrawala serupa kerlip lampu di sepanjang jalan yang mati tiba-tiba dan membuat seluruh kota tergeragap. Seberkas cahaya memudar, berganti gelap. Kesunyian meruncing. Dalam perjalanan pulang, hawa dingin terus menjalar ke seluruh tubuhku. Setibaku di rumah, aku membuka pintu rumah dengan gugup, seraya mencium aroma parfum yang masih tertinggal di tubuhku—sekadar menepis kecurigaan istriku sebelum aku menerabas masuk ke kamar. Tatapan istriku tak menaruh curiga, ketika aku berdiri di ambang pintu kecuali ia terlihat gugup. ”Sejak satu jam yang lalu, panasnya tak kunjung turun,” tukas istriku.
”Kenapa kau tak langsung membawanya ke dokter…” ujarku tak sedikit pun merasa bersalah
Kupegang kepala anakku. Panasnya cukup tinggi.
Tetapi, istriku tak segera menjawab. Lama, ia menatapku dengan heran. ”Tapi, anak ini butuh ayahnya. Ia tidak hanya membutuhkanku di saat sakit seperti ini. Sayangnya, ayahnya seperti tidak pernah tahu.”
”Jika kau tahu aku sibuk, kau seharusnya tak perlu menungguku sampai pulang untuk sekadar membawanya ke dokter,” tukasku, sambil membopong buah hatiku, bocah mungil yang baru menginjak 1 tahun itu. ”Ayo kita berangkat, sebelum semuanya terlambat dan tambah parah!”
Dalam dekapanku, anakku menggeliat. Kemudian, ia membuka mata. Mata itu, entah kenapa, tidak lagi dingin meneduhkan, melainkan berubah seperti nyala api unggun mata seorang hakim yang mendakwaku dengan tuduhan berat….
***
MATA lelaki itu kemerahan, bagai hamparan jalan di malam hari yang diterpa gemerlap lampu. Dan, sejak kali pertama bertemu laki-laki itu, aku seperti ditelungkupkan pada seraut kenangan. Aku tak tahu, mengapa aku tiba-tiba seperti direnggut perasaan aneh dan ganjil. Aku seketika jatuh cinta. Apa yang kusuka dari lelaki itu? Jujur, ia mengingatkanku akan masa laluku—dua tahun lalu—tatkala aku lulus dari kuliah. Aku masih luntang-lantung, belum mendapatkan pekerjaan layak, dan kerap tidur di rumah teman.
Hingga akhirnya, kehidupanku berubah setelah aku bertemu dengan seorang lelaki yang benar-benar asing bagiku—lelaki yang kemudian menjadikanku istri simpanan. Ia hampir memberiku apa yang aku butuhkan kecuali kepastian…. Ia bisa datang satu minggu sekali, kadang bisa satu bulan sekali, atau bahkan dua bulan sekali. Ia datang ketika butuh, dan ia tidak pernah datang ketika aku sedang membutuhkan kehadirannya pada satu malam tertentu. Hingga semua itu berakhir ketika istrinya tahu keberadaanku.
Dan lelaki ini, tiba-tiba datang dari balik keheningan. Aku tak tahu, bagaimana semua itu bermula. Ia tiba-tiba duduk di sebelahku, ketika aku sedang berpangku tangan di sudut cafe. Ia tersenyum, lalu mengajakku bercengkerama. Di hadapannya, aku seperti hilang…. Ia lelaki biasa, tapi tatapan matanya membuatku luruh. Dalam sekejap, persendianku seperti dialiri getaran aneh yang menjalar ke setiap pori-pori. Mata lelaki itu seperti hamparan laut, tenang dan meneduhkan. Setiap kali aku melihatnya, aku serasa ingin menyelam ke dalamnya….
Aku tidak bisa berkata-kata dan ketika lelaki itu menawarkan kebaikan untuk mengantarku pulang, aku tak kuasa menolak. Sejak itulah, aku sering jatuh sakit ketika ia lama tidak mengunjungiku….
***
SETELAH mengantar perempuan itu, aku pulang ke rumah dengan raut penuh tanda tanya. Istriku—yang biasanya anggun—menyambut kedatanganku dengan cemberut. Tidak seperti biasanya. Ia kali ini tidak tersenyum, tak membawakan tasku—apalagi mau melepaskan dasiku. Sejak ia membuka pintu, ia hanya diam—menatapku dengan mata yang aneh. Aku sudah hafal. Pasti ada peristiwa yang tak ia sukai dan ia memprotesku dengan diam.
Aku meninggalkan istriku yang masih berdiri kaku di balik pintu. Ia menutup pintu, menguncinya dan mengikuti langkahku.
”Noura sakit…,” akhirnya ia buka suara.
Aku berbalik, menatapnya dengan raut tak percaya. ”Sakit apa?”
”Demam… Tadi, badannya panas. Aku sudah membawanya ke dokter…”
”Gimana sekarang?” tanyaku penasaran, seraya merangsek ke kamar.
Putriku tertidur, meringkuk dalam balutan selimut. Entah kenapa, aku selalu menemukan setangkup ketenangan yang selalu menelusup dalam hatiku, ketika mataku menatap bola mata mungilnya. Tapi, kali ini putriku terpejam. Aku menempelkan tangan di keningnya. Kening putriku tidak lagi panas.
”Aku tadi menghubungimu berkali-kali…. Tapi sia-sia! Handphone-mu tidak aktif,” ucap istriku.
Aku tidak menanggapinya. Ia semakin cemberut bahkan kesal. Aku menciumnya putriku pelan-pelan, tak ingin bangun. Tapi, harapanku kandas. Putriku terjaga. Matanya biru, menatapku. Aku merasa tatapan mata putriku… entah kenapa, tidak lagi dingin meneduhkan, tetapi berubah seperti nyala api unggun yang membuatku bergidik takut….
Dan beberapa saat kemudian, ia menangis.
***
DI mataku, tak ada yang istimewa pada lelaki itu. Ia biasa saja—seperti umumnya lelaki lain. Hanya saja, mata lelaki itu selalu memukau dan membuatku serasa di tepi danau. Setiap aku menatapnya, aku seperti melihat hamparan air yang tenang. Bahkan, ketika aku sudah lama tidak bertemu dengannya, aku…. entah kenapa bisa jatuh sakit.
Aku tidak tahu, kenapa semua bisa tak masuk akal. Dan ketika ia menjengukku, perlahan sakitku pulih. Meski ia datang hanya diam, tak pernah banyak bercerita dan bersenda gurau. Tetapi, kedatangannya telah membuatku bisa tersenyum. Ah, lelaki ini benar-benar aneh.
”Aku ingin pergi ke sebuah danau…,” ucapku memecah keheningan.
Lelaki itu diam, dan seperti tidak mau mendengar apa yang aku katakan. Dan aku tahu, dia tak sanggup untuk memenuhi permintaanku. Aku, entah kenapa, merasakan telah meminta sesuatu yang tidak mungkin bisa ia penuhi. Selama ini, memang tidak pernah ada kesepakatan antara kami. Apalagi, setelah aku tahu ia lelaki yang sudah beristri. Itulah yang membuatku tak pernah menuntut apa pun… Tapi, dia tiba-tiba membuatku melambung.
”Besok jika kamu sudah sembuh, aku akan mengantarmu ke pantai…” ucapnya pelan, seraya mencium keningku.
”Sekarang aku sudah sembuh.”
Lelaki itu terbaring tepat di sisiku, kemudian menyibak selimut dan meringkuk bagai sepotong daging dalam kulkas. Tubuhnya dingin dan hampa. Tetapi semua berjalan cepat. Lelaki itu selalu mengerjakannya dengan kilat, sekejap kemudian ia sudah tersengal. Aku mendengar lenguhan panjang dan setelah itu, ia berbaring lemas di balik selimut.
Hingga kemudian, seperti yang sudah-sudah, dering telepon selalu membangunkan tidur nyenyaknya. Ia terbangun, buru-buru menyibak selimut, meraih handphone dan berjalan dengan gugup ke arah jendela. Kulihat sisa embun meruapkan basah di sebagian lempeng kaca jendela saat ia mendengarkan dengan syahdu suara di seberang. Aku tahu, dia sedang mengangkat telepon dari istrinya. Tapi aku tidak mendengar jelas: suaranya pelan setengah berbisik.
Setelah hening, lelaki itu berkata pendek, ”Aku harus segera pulang.”
Aku tak mungkin mencegahnya pergi. Aku tahu, pasti ia pulang lantaran anaknya sakit. Ia pernah bercerita, setiap kali habis menemuiku, pasti anaknya jatuh sakit…
***
Dalam perjalanan pulang, aku benar-benar merasa bergidik dan disesap rasa takut. Itu karena, aku tidak ingin kehilangan anakku. Kalau kulanjutkan hubunganku dengan perempuan itu, aku tak tahu apa yang terjadi dengan anakku. Lama-lama, anakku bisa sakit menahun….
Tiba di rumah, kubuka pintu dengan gugup. Lebih gugup lagi tatkala yang menyambutku bukan istriku, tapi ibu mertuaku. Aku mencium tangan wanita yang telah melahirkan istriku itu dengan takzim, ”Kamu boleh sibuk bahkan kerja mati-matian, tapi jika karena kesibukanmu, justru anak-istrimu sakit, rasanya kesibukanmu akan membuat hidupmu hampa.”
”Ya, Bu…,” jawabku.
Hening sejenak.
”Tapi, bagaimana dengan Noura?” tanyaku gugup.
”Noura tak apa-apa, justru sekarang yang sakit istrimu.”
Aku tercekat. Jadi ia berbohong ketika tadi meneleponku? Ah, kenapa aku sekarang ini tidak peka? Aku langsung menerabas masuk kamar dan menemukan istriku terbaring dengan tubuh lemas. Aku duduk di tepi ranjang. Kulihat istriku menggeliat, menatapku dengan aneh.
”Kenapa tadi kau meneleponku mengatakan Noura yang sakit?”
Istriku diam.
”Kenapa kau berbohong?”
Lagi-lagi, istriku diam. Setelah itu, ia menatapku tajam. Dan mata istriku… entah kenapa tak lagi dingin meneduhkan tapi berubah seperti nyala api unggun yang membuatku bergidik. Mata istriku, kulihat seperti sepasang mata malaikat yang tak henti-henti menuduhku; bahwa akulah yang sebenarnya berbohong.

Lirik lagu

Adera Lebih Indah

Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu
Semakin ku lihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu
Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku
Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu
Repeat reff
Kaulah yang terbaik untukku
Ku percayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku
Repeat reff

BIOGRAFI

Biografi Chairul Tanjung

Chairul Tanjung dilahirkan di Jakarta. Ia anak A.G. Tanjung, seorang wartawan di zaman orde lama yang pernah menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil. Chairul dan keenam saudaranya hidup berkecukupan. Namun, pada zaman Orde Baru, sang ayah dipaksa menutup usaha persnya karena berseberangan secara politik dengan penguasa.
Setamat SMA, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada tahun 1981. Chairul menghadapi masalah pada biaya kuliahnya. Ia pun mulai berbisnis dari dasar sekali, berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Selanjutnya, ia membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat tapi bangkrut.

Setelah menutup tokonya, Chairul membuka usaha kontraktor. Kurang berhasil, Chairul bekerja di industri baja dan kemudian pindah ke industri rotan. Waktu itulah, ia bersama tiga rekannya ia membangun PT Pariarti Shindutama. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaannya langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Dari sini usahanya merambah ke industri genting, sandal dan properti. Sayang, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha dengan ketiga rekannya, Chairul memilih menjalankan usahanya sendiri.

Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti : keuangan, properti, dan multi media. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Tugu yang kini bernama Bank Mega yang kini telah naik peringkatnya dari bank urutan bawah ke bank kelas atas. Selain memiliki perusahaan sekuritas, ia juga merambah ke bisnis asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Di sektor sekuritas, lelaki kelahiran Jakarta ini mempunyai perusahaan real estate dan pada tahun 1999 telah mendirikan Bandung Supermall. Di bisnis multimedia, Chairul mendirikan Trans TV, di samping menangani stasion radio dan media on line atau satelit. Ia juga bersiap untuk masuk ke media cetak.

Di tengah persaingan yang ketat di sektor media televisi, Chairul merasa yakin Trans TV akan mampu bersaing. Ini karena ia melihat pada belanja iklan nasional yang sudah mencapai Rp 6 triliun setahun, 70% di antaranya akan diambil oleh televisi. Jumlah perusahaan Chairul, yaitu Para Group mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahi beberapa sub holding seperti : Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti) dan jumlah karyawan yang dipekerjakan kurang lebih mencapai 5.000 orang.

Dikutip dari detik.com bahwa Chairul Tanjung (CT) yang telah mengakusisi 40% saham PT Carrefour Indonesia direspon positif oleh sesama pengusaha di dalam negeri. Diharapkan Carrefour dibawah Chairul Tanjung bisa mengendepankan kepentingan nasional yaitu dapat menyumbangkan pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.

"Jadi harus betul-betul membela kepentingan kita, jangan justru sebaliknya," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi saat dihubungi detikFinance, Minggu (18/4/2010).

Sofjan mengakui langkah Para Group tersebut merupakan aksi yang positif bagi dunia usaha di Indonesia. Selain itu, kata dia, kehadiran pengusaha lokal disebuah perusahaan asing akan memberikan keyakinan bahwa kiprah Carrefour di Indonesia tidak semata-mata hanya untuk kepentingan pemodal asing.

"Saya harapkan Chairul Tanjung bisa mebantu para pelaku UKM, dengan dia masuk tidak lagi menimbulkan konfrontasi, jadi kuncinya ada di Chairul Tanjung," katanya.

Seperti diketahui, Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya yaitu Para Group mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai lebih dari Rp 3 triliun. Akuisisi itu dilakukan Trans Corp melalui PT Trans Ritel, sebuah anak perusahaan Trans Corp.

Setelah akuisisi oleh Trans Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%.

Setelah membeli 40% saham Carrefour, Chairul kini menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan petinggi Polri) sebagai komisaris.
Gurita bisnis Chairul Tanjung memang sudah meluas. Setelah menguasai bisnis stasiun televisi, bank hingga waralaba, Chairul Tanjung meluaskan bisnisnya ke ritel dengan membeli 40% saham PT Carrefour Indonesia.

Setelah akuisisi oleh Trans Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%.

Chairul Tanjung menempatkan dirinya pada urutan ke 937 dari 1.000 orang terkaya didunia versi majalah forbes dengan total kekayaan senilai US$ 1 Miliar. sedangkan daftar 40 orang terkaya Indonesia tahun 2009 versi Forbes yang dirilis, Kamis (3/12/2009) lalu. Chairul Tanjung menempatkan dirinya pada posisi ke 13.
Pendididkan
- SD Van Lith, Jakarta (1975)
- SMP Van Lith, Jakarta (1978)
- SMA Negeri I Budi Utomo, Jakarta (1981)
- Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (1987)

Kegiatan Lain
- Anggota Komite Penasihat Prakarsa Jakarta (Restrukturisasi Perusahaan)
- Delegasi Indonesia untuk Asia-Europe Business Forum
- Anggota Pacific Basin Economic Council
- Pengurus Yayasan Kesenian Jakarta
- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
- Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia
- Ketua Yayasan Indonesia Forum

puisi 5

GURU
Oleh Diandra


Guru ku
terima kasih telah mengajari ku
mengajari ku segala hal
sehingga aku dapat menggapai cita cita ku

Jika kami ribut,kau tetap sabar
sabar untuk menunggu kami diam
terima kasih guru ku
kau telah menggantikan orang tua di sekolah
betapa mulia hati mu

Guru ku....
terima kasih sudah mengajari ku
terima kasih sudah mau mengajari ahlak yang baik
terima kasih telah membuatku pintar
pekerjaan mu sangat mulia
sekali lagi ku ucapkan
terima kasih untuk semua

puisi 4

AYAH
Oleh Awalluddin Kedua

Ayah
Engkau bekerja siang dan malam
Setiap hari engkau lewati
Untuk mencari sebuah nafkah

AYAH
Duluh badanmu kaut dan kekar
Tetapi dengan tajamnya sinar mentari
Perlahan badanmu kurus dan kering

Ayah
Begitu besarnya tanggung jawabmu
Kepada istri dan anakmu
Dan begitu besarnya harapanmu
Kepada anakmu untuk mencapai citanya
Aku bangga mempunyai ayah sepertimu
Dengan hati yang tegar pendirian yang tetap

puisi 3

MOTIVASI KESUKSESAN
Oleh Wanda

Kebahagiaan tak akan selamanya berpihak pada seseorang yang tak pernah menyukuri apa yang ada pada dirinya..
kebahagiaan tak akan selamanya berada dalam kehidupan ini ,pasti akan ada kekecewaan,kesedihan dan kesenangan, semua ini menyatu menjadi satu dalam hari-hari yang penuh dengan lika-liku...

Terkadang hidup ini indah dan terkadang menyedihkan .hanya ada dua pilihan di dalam kehidupan ini .kesuksesan atau kegagalan karna di dalam dunia ini tiada hari tanpa pengorbanan...
pengorbanan untuk menadi yang terbaik dan menjadi orang yang benar-benar sukses....

Sering kali kita terjatuh dan terpuruk ,menyerah untuk menghadapi dunia ini ,
namun orang yang benar-benar memiliki tekat yg kuat dan prinsip juga pendirian yang tinggi.
itulah sesungguhnya kesuksesan diri sendiri .walau tak berupa materi namun itulah kemandirian menuju kesuksesan...

puisi 2

SAHABAT
Oleh Sherly

Kau dan aku
Dua ciptaan saling mengadu
Tentang senang maupun sedih
Tentang rahasia maupun curahan hati

Seperti kedua tangan
Saling melengkapi kekurangan
Seperti kunci diary
Saling menjaga rahasia

Aku bahagia memilikimu
Kau adalah anugrah dari-Nya kepadaku
Kaulah semangat hidupku
Teman saat susah dan duka

Saat air mata terjatuh
Engkau datang tuk menghibur
Selalu membuatku tersenyum bahagia
Mendukung dan memberiku segudang nasehat

Terima kasih sobatku
Atas semua kebaikanmu
Ku tak kan lupakanmu
Sekalipun ajal menjemputku

puisi 1

INDAHNYA ALAM NEGERI INI
By.Ronny Maharianto

Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan       

Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna

PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP INDONESIA

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, “maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri”, jangan sampai melupakan budaya lama dengan sudah menemukan budaya baru.
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.